Demokrasi Ala
Miyabi
Oleh : Muallimin, S.Th.I
Just Model : Maria Ozawa |
Hebohnya
media dengan kedatangan Miyabi ke Indonesia mampu mencuatkan nama artis porno
asal Jepang tersebut. Terbukti dengan gampangnya nama Miyabi disebut-sebut oleh
remaja-remaja Indonesia baik mereka tahu atau tidak siapa itu Miyabi
sebenarnya. Miyabi mempunyai nama asli Maria Ozawa adalah artis porno asal
negeri Matahari terbit, tepatnya kota Tokyo dan baru berumur 24 tahun, akan
tetapi walaupun masih tergolong muda, luarbiasanya ia sudah membintangi ratusan
film porno dan sukses meraih pasar esek-esek di Indonesia.
Miyabi
adalah suatu icon utama dalam dunia film urusan bawah perut itu menuai
kontroversi, atas inisiatif suatu rumah produksi film Indonesia dia didatangkan
dan isu kedatangan Miyabi ke Indonesia mampu menarik animo publik untuk sekedar
memberikan komentar hingga menjadikannya sebagai objek obrolan santai di warung
kopi tukang ojek sampai lobi hotel para birokrat.
Kontroversi
nama Miyabi di Indonesia bisa jadi
merupakan suatu potret betapa tingginya nilai dan norma masyarakat Indonesia
akan suatu nilai keperawanan atau sebaliknya. Dengan hadirnya sosok pemeran
porno dalam dunia perfilman Indonesia akan mengancam dunia film Indonesia khususnya dan mengancam moral para
remaja Indonesia pada umumnya, betapa tidak, seorang yang biasa memerankan
tokoh pemuas hasrat lelaki tersebut didaulat menjadi sebuah judul film dan memang
terbukti film tersebut dapat meraih keuntungan yang cukup signifikan walaupun
tidak setinggi film-film yang membawa pesan moral seperti Ayat-Ayat Cinta dan
Laskar Pelangi.
Tentu
kita bertanya, apa kaitan Demokrasi dengan Miyabi, apakah sesuatu yang memang
benar ada hubungannya atau hanya sekedar dihubung-hubungkan? Dua entitas berbeda
di atas yakni Miyabi dan Demokrasi pada dasarnya memang tidak ada hubungannya,
akan tetapi jika nama Miyabi dan icon yang disandangnya telah mengintegrasi
Negara Indonesia maka kaitan antara Miyabi dan Demokrasi akan ada hubungannya,
atas nama Demokrasi Miyabi dapat hadir
dan bermain peran di Indonesia, dalam demokrasi yang dianut Indonesia dewasa
ini siapapun atau apapun dari yang baik sampai yang bejat sekalipun dengan
kata-kata jawa sugeng rawuh dapat
melenggang masuk ke Indonesia asal kedatangannya tersebut legal dan memenuhi
prosedur yang telah ditetapkan.
Lagi-lagi
atas nama Demokrasi, presiden dan perangkat-perangkatnya tidak dapat
mengintervensi untuk melarang kedatangan Miyabi tersebut walaupun disinyalir
banyak pihak baik dari golongan agamawan dan aktivis moral akan dapat berdampak
strategis terhadap krisis moral dan akhlak di Negara Indonesia tercinta ini. Budayawan juga
memandang bahwa kedatangan Miyabi akan dapat memberi dampak signifikan terhadap
pudarnya budaya Indonesia yang mengedepankan sopan-santun dan tabuisme terhadap hal-hal yang berkaitan
dengan seks.
Seks
merupakan sesuatu yang sakral dan berada di wilayah privat. Menurut budayawan
dan agamawan seks tidak layak dan sangat tabu untuk dipublikasikan karena akan
berdampak destruktif terhadap nilai dan norma etika Bangsa Indonesia yang
memegang teguh budaya ketimuran yang selama ini diwariskan oleh nenek moyang
kita. Seks adalah sesuatu yang harus disampaikan dengan benar kepada publik
agar konotasinya tidak senantiasa miring dan negatif hingga dapat membawa
kepada kemaslahatan atau kebaikan, namun apabila informasi tersebut disampaikan
secara sembrono dan tanpa mengedepankan etika maka yang akan terjadi adalah
kemerosotan moral remaja yang berada di tengah arus informasi yang luar biasa
derasnya.
Di
tengah gelombang informasi yang dapat diakses siapa saja melalui televisi,
warung Internet bahkan sampai ke telepon genggam yang sudah berubah fungsi utamanya, hanya dengan menekan tombol klik
maka informasi dengan gampang hadir dan
masuk kedalam rumah dan kamar-kamar kos remaja, lalu jika informasi negatif yang diakses oleh
remaja tersebut, apa yang akan terjadi ? tentu pikiran-pikiran negatif
akan merasuk hadir walaupun pendidikan
akhlak senantiasa didengungkan di sekolah, maka di sini perlu peran kontrol
dari pemerintah untuk mencegah dan mengambil tindakan preventif agar hal
tersebut dapat dianulir. Tentunya peran orang tua terhadap kepedulian akan hal
ini juga sangat diperlukan jika tidak mau anak-anak remajanya terkontaminasi
dengan informasi seks yang salah dan
tidak berimbang. Peran masyarakat juga sangatlah penting karena komponen
masyarakat merupakan kontrol utama terhadap perkembangan fenomena sosial.
Kembali
ke peristiwa Miyabi di atas, hal tersebut menjadi pertanda rapuhnya pertahanan
norma bangsa dan potret lemahnya kontrol pemerintah dalam menjaga adat
ketimuran bangsa, sehingga hal tersebut dianggap sepele dibanding dengan kasus
korupsi dan semacamnya yang lagi hangat diwacanakan. Peristiwa ini tentunya
harus menjadi perhatian pemerintah dan
menjadi agenda strategis harus bagaimana ke depannya supaya tidak
terjadi lagi dan terulang lagi. Atas nama Demokrasi, sebagai warga Negara yang
menjunjung tinggi demokrasi, kepada pihak-pihak terkait janganlah mengkambinghitamkan
Demokrasi yang menjunjung tinggi nilai keadilan dan kebenaran. Jika peristiwa
ini sudah menjadi biasa di Negara ini, maka apa yang telah banyak diramalkan
oleh budayawan, aktivis moral dan agawan akan terjadi dan semakin memburuk saja
yang berujung kepada degradasi moral yang sistemik hingga bermuara kepada
hilangnya citra bangsa Indonesia. Kiranya melalui tulisan ini pemerintah dapat
menunaikan kewajiban yang diemban
olehnya sehingga rakyat Indonesia dapat
menilai bahwa pemerintah Indonesia masih sangat peduli dengan moral
bangsa ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar